Selasa, 16 Februari 2010

Tazkiyatun

Sejenak Bersama Hati

Hati selalu terkait dengan syahwat dan terhijab dari Allah menurut kadar keterkaitannya dengan syahwat.

Hati adalah bejana Allah di muka bumi, hati yang paling disukai oleha Allah adalah hati yang paling lembut, yang paling kuat dan paling terkendali.

Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.

Kerasnya hati karena empat perkara, apabila telah melewati batas: makan, tidur, berbicara, dan berbaur. Sebagaimana halnya badan apabila maka tidak dapat merasakan kelezatan makanan dan minuman. Demikian pula hati apabila telah sakit karena syahwat maka tidak dapat merasakan manfaat dari nasihat yang diberikan.

Siapa yang ingin membersihkan hatinya maka hendaklah ia utamakan Allah daripada syahwatnya.

Mereka menyibukkan hati dengan urusan dunia. Kalulah mereka menyibukkan hati dengan Allah dan negeri akhirat tentu hati akan dapat menyelami Kalam-Nya dan ayat-ayat-Nya yang dapat disaksikan. Dan tentu hati akan memberikan berbagai keajaiban hikmah dan faidah bagi pemiliknya.

Apabila hati diisi dengan dzikir, disirami dengan tafakkur dan dibersihkan dari kerusakan niscaya ia akan melihat berbagai keajaiban dan akan diberi hikmah.

Kerinduan dengan Allah dan pertemuan dengan-Nya ibarat angin sepoi-sepoi yang berhembus menyejukkan hati dan meringankannya dari kepenatan dunia.

Barang siapa menambatkan hatinya di sisi Robbnya niscaya akan tenanglah hatinya dan lega. Dan barang siapa melepas hatinya bersama manusia niscaya hatinya akan goncang dan akan bertambah kacau.

Apabila Allah menyintai seorang hamba niscaya Dia akan memilihnya untuk diri-Nya, memilihnya untuk menyintai diri-Nya, mengistimewakannya untuk beibadah kepada-Nya, dan menyibukkan hatinya bersama Allah, lisannya dengan berdzikir menyebut-Nya dan anggota badannya berkhidmat untuk-Nya.

Hati bisa sakit sebagaimana halnya badan. Penyembuhnya adalah dengan taubat dan menjaga diri. Hati bisa kotor seperti halnya kaca. Dan cara membersihkannya adalah dengan berdzikir. Hati bisa telanjang seperti halnya badan, hiasannya adalah takwa, hati bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, makanan dan minumannya adalah ma’rifah, cinta, tawakkal, inabah, dan khidmat.

Tidak ada hukuman yang lebih besar atas seorang hamba selain kerasnya hati dan jaunya dari Allah.

Neraka diciptakan untuk melelehkan hati yang keras. Kerusakan hati karena merasa aman dan lalai. Membangunnya adalah dengan rasa takut dan dzikir.

Kalaulah hati diisi dengan rasa cinta, maka akan hilanglah nafsu syahwat darinya.

Barang siapa yang merasa berat dalam hatinya untuk berbuat maksiat kepada Allah niscaya Allah akan membuat hati manusia berat untuk menghinakannya


Al-Fawaaid (Ibnul Qoyyim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar